TANJUNG SELOR – Kreativitas dan inovasi generasi muda Kalimantan Utara semakin dipandang sebagai kekuatan utama dalam mendorong transformasi ekonomi daerah. Berbagai karya digital hingga produk berbasis budaya lokal yang lahir dari tangan anak muda menunjukkan potensi besar sektor ekonomi kreatif untuk menjadi pilar pertumbuhan baru.

Kemampuan mereka beradaptasi dengan tren global membuka peluang pasar yang lebih luas, sekaligus memperkenalkan identitas lokal ke tingkat nasional bahkan internasional. Dari aplikasi digital, desain grafis, hingga seni pertunjukan, inovasi anak muda dinilai mampu menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi daerah.

Meski demikian, ekosistem kreatif tidak bisa tumbuh sendiri. Dukungan pemerintah berupa pendampingan, akses teknologi, serta ruang promosi menjadi faktor penting agar ide-ide segar dapat berkembang menjadi usaha berkelanjutan. Tanpa kebijakan yang jelas, potensi besar ini dikhawatirkan tidak optimal.

Baca Lainnya :

• Bandara Nunukan Diproyeksikan Jadi Simpul Ekonomi dan Pertahanan Perbatasan0
• IHSG Hari Ini Menguat ke Level 8.421, Saham Perbankan Jadi Pendorong Utama0
• Pemkab Nunukan Tingkatkan Pengawasan Mutu Beras Jelang Penyaluran Bantuan Pangan 20250
• Transfer ke Daerah 2026 Turun, Pemkab Malinau Pastikan TPP ASN Tetap Diusulkan0
• Utang Luar Negeri Indonesia Turun Kuartal III 2025, BI: Struktur Tetap Sehat dan Terkendali0

Ketua DPRD Kalimantan Utara, Achmad Djufrie, menegaskan bahwa pemerintah perlu memberi ruang lebih luas bagi pelaku kreatif muda. Menurutnya, kontribusi ekonomi kreatif bukan hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal.

“Kalau inovasi anak muda terus diberi ruang, saya yakin ekonomi kreatif bisa tumbuh jauh lebih cepat,” ujarnya.

Dengan dukungan yang tepat, generasi muda diyakini mampu menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu fondasi penting pembangunan Kalimantan Utara di masa mendatang.