- ALTI Kaltara Fokus Cetak Atlet Trail Berbakat untuk Harumkan Nama Daerah
- Ribuan Pelari dan 32 Guru Besar Meriahkan wondr ITB Ultra Marathon 2025
- Produksi Jagung Kaltara Kuartal III 2025 Capai 83,55 Ton, Polda Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- GEMA Tarakan Bersatu Kecewa atas Jawaban Pertamina EP Tarakan Field Terkait Transparansi CSR
- IHSG Sepekan Naik 0,60 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Sentuh Rp14.888 Triliun
- Ekonomi Kreatif: Peluang Emas Generasi Muda Indonesia untuk Masa Depan
- Kaltara Susun Roadmap 20 Tahun, Bappeda Fokuskan Ekonomi Hijau dan Inklusif
- Usai Periksa Filianingsih, KPK Buka Peluang Panggil Pimpinan BI Lainnya Terkait Korupsi Dana CSR
- ASN Tarakan Diingatkan, Jabatan Bisa Hilang Jika Langgar Aturan
- DPRD Nunukan Desak PLBN Sebatik Segera Difungsikan, Warga Keluhkan Mobilitas Terhambat
Terima Dana Segar Rp55 Triliun, BRI Fokus Perkuat Kredit UMKM
Bank Rakyat Indonesia
Keterangan Gambar : Ilustrasi: Gedung BRI. Foto: Istimewa.
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyambut positif penempatan dana pemerintah senilai Rp55 triliun yang bertujuan memperkuat likuiditas bank dalam penyaluran kredit, khususnya untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pembiayaan program prioritas pemerintah.
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menegaskan bahwa dana tersebut akan dimanfaatkan secara optimal dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan tata kelola perusahaan yang baik. “Penempatan dana ini diharapkan memberikan efek berganda (multiplier effect) yang positif bagi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya kepada Infobanknews, Senin (15/9/2025).
Penempatan Dana Rp200 Triliun ke Bank Himbara
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah mulai mencairkan dana Rp200 triliun kepada lima bank milik negara (Himbara) pada Jumat (12/9/2025). Kebijakan ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 tentang Penempatan Uang Negara dalam Rangka Pengelolaan Kelebihan dan Kekurangan Kas untuk mendukung pelaksanaan program pemerintah.
Baca Lainnya :
- Perdana di Jakarta, Pameran Dagang Boyong 380 Tenant Mancanegara0
- DPR Targetkan RUU Perampasan Aset Rampung Tahun Ini0
- OJK Permudah Akses Pembiayaan UMKM, BCA Siap Dukung0
- Pameran Dagang Internasional Perdana di Jakarta Hadirkan 380 Tenant Mancanegara0
- OJK Terbitkan Aturan Permudah Akses Pembiayaan UMKM, BCA Siap Jalankan Dukungan0
Purbaya merinci penempatan dana tersebut: Mandiri Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun. “Tujuannya menciptakan likuiditas di sistem keuangan sehingga perbankan terdorong menyalurkan kredit dan ekonomi bergerak,” jelasnya di Kantor Kemenko Perekonomian.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Dana yang disalurkan pemerintah berasal dari kas negara yang sementara ini disimpan di Bank Indonesia. Dengan memindahkannya ke bank komersial, pemerintah ingin mempercepat akses likuiditas sehingga kredit perbankan dapat tumbuh lebih agresif.
“Ini bukan dana darurat. Dana ini milik pemerintah yang belum dibelanjakan. Jika ditempatkan di bank sentral, bank tidak bisa mengaksesnya. Dengan kami taruh di bank komersial, bank bisa memanfaatkan dana itu untuk mendorong penyaluran kredit,” kata Purbaya.