Kaltara Catat Deflasi 0,01 Persen di September 2025,
Penurunan harga sejumlah komoditas pangan hingga transportasi udara dorong stabilitas harga di Kalimantan Utara

By Budiman 02 Okt 2025, 11:19:07 WITA Kalimantan Utara
Kaltara Catat Deflasi 0,01 Persen di September 2025,

TANJUNG SELOR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) merilis data terbaru mengenai perkembangan harga pada September 2025. Berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK), Kaltara mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, menjelaskan bahwa turunnya harga beberapa komoditas pangan menjadi faktor dominan dalam deflasi kali ini. Cabai rawit tercatat sebagai salah satu penyumbang terbesar dengan andil 0,03 persen.

“Selain cabai rawit, terdapat juga bawang merah dan ikan layang masing-masing menyumbang 0,07 persen, tomat 0,03 persen, serta angkutan udara 0,05 persen. Komoditas inilah yang paling memengaruhi pergerakan harga di September,” terangnya, Rabu (1/10/2025).

Baca Lainnya :

Di sisi lain, BPS mencatat adanya inflasi dari kelompok komoditas tertentu. Emas perhiasan menjadi penyumbang terbesar dengan andil 0,09 persen, disusul daging ayam ras, air minum dalam kemasan, serta sayuran hijau seperti sawi dan bayam.

Mas’ud menambahkan, bila ditinjau berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi terbesar terjadi pada transportasi dengan penurunan 0,39 persen. Sebaliknya, inflasi tertinggi muncul pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lain akibat naiknya harga emas.

Menurutnya, tren inflasi dan deflasi di bulan September cukup konsisten dalam tiga tahun terakhir. “Pola ini terlihat stabil, di mana September biasanya menunjukkan angka yang lebih rendah dibanding bulan lain,” pungkasnya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Kanan - Loker PT AlamtriKanan - Program Pemagangan

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.