TARAKAN – Festival adat budaya Iraw Tengkayu kembali digelar di Kota Tarakan pada 11–12 Oktober 2025. Tradisi yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda ini dipastikan lebih meriah dengan diundangnya perwakilan dari Malaysia dan Brunei Darussalam, selain sejumlah tamu dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Kebudayaan RI.

Wali Kota Tarakan, Khairul, menyampaikan bahwa persiapan sudah masuk tahap akhir. Gladi kotor dijadwalkan pada 4 Oktober, kemudian dilanjutkan gladi bersih sebelum acara puncak. “Seperti tahun-tahun sebelumnya, rangkaian dimulai dengan pawai budaya untuk mengantar Padaw Tujuh Dulung menuju Pantai Amal, tempat prosesi utama Iraw Tengkayu berlangsung,” jelas Khairul, Kamis (2/10/2025).

Meski undangan telah disebar, kehadiran delegasi negara tetangga masih menunggu konfirmasi. “Undangan sudah kami kirim ke Sabah, Malaysia, dan Brunei Darussalam, termasuk komunitas pariwisata dan budaya di Jakarta. Tinggal menunggu kepastian apakah hadir langsung atau diwakilkan,” tambahnya.

Baca Lainnya :

• Sekolah Rakyat Tarakan Dibuka, 59 Siswa Mulai Jalani MPLS0
• Mentan Dorong Tarakan Siapkan Lahan Perkebunan Kopi dan Kelapa0
• ASN Tarakan Diingatkan, Jabatan Bisa Hilang Jika Langgar Aturan0
• Pemekaran Kelurahan dan Kecamatan di Tarakan Masih Perlu Kajian Mendalam0
• 13 Kasus Karhutla Terjadi di Tarakan, BPBD Perkuat Kapasitas Tim TRC PB0

Pada 11 Oktober, masyarakat akan disuguhkan pawai budaya yang dimulai dari Stadion Datu Adil melewati Jalan Sumatera, Jenderal Sudirman, Yos Sudarso hingga Kusuma Bangsa. Khusus Padaw Tujuh Dulung akan diarak hingga Pantai Amal untuk prosesi pelarungan.

Puncak pesta budaya pada 12 Oktober ditandai dengan pelarungan Padaw Tujuh Dulung ke laut. Sebelum prosesi, akan digelar tari massal yang melibatkan 150 pelajar SMA. Saat ini, pembuatan Padaw Tujuh Dulung masih berlangsung di Balai Adat Telaga Keramat.

Menurut Khairul, Iraw Tengkayu bukan hanya sarana hiburan dan pelestarian budaya, tetapi juga momentum untuk memperkuat kebersamaan masyarakat sekaligus mendongkrak ekonomi lokal. “Kita berharap melalui festival ini, geliat UMKM semakin meningkat karena masyarakat dan wisatawan turut berbelanja produk lokal,” ujarnya.(*)