- ALTI Kaltara Fokus Cetak Atlet Trail Berbakat untuk Harumkan Nama Daerah
- Ribuan Pelari dan 32 Guru Besar Meriahkan wondr ITB Ultra Marathon 2025
- Produksi Jagung Kaltara Kuartal III 2025 Capai 83,55 Ton, Polda Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- GEMA Tarakan Bersatu Kecewa atas Jawaban Pertamina EP Tarakan Field Terkait Transparansi CSR
- IHSG Sepekan Naik 0,60 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Sentuh Rp14.888 Triliun
- Ekonomi Kreatif: Peluang Emas Generasi Muda Indonesia untuk Masa Depan
- Kaltara Susun Roadmap 20 Tahun, Bappeda Fokuskan Ekonomi Hijau dan Inklusif
- Usai Periksa Filianingsih, KPK Buka Peluang Panggil Pimpinan BI Lainnya Terkait Korupsi Dana CSR
- ASN Tarakan Diingatkan, Jabatan Bisa Hilang Jika Langgar Aturan
- DPRD Nunukan Desak PLBN Sebatik Segera Difungsikan, Warga Keluhkan Mobilitas Terhambat
13 Kasus Karhutla Terjadi di Tarakan, BPBD Perkuat Kapasitas Tim TRC PB
BPBD Tingkatkan Kapasitas Tim Reaksi Cepat

Keterangan Gambar : kepala BPBP Kota Tarakan
TARAKAN, Koran Kaltara – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) masih menjadi perhatian serius Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan. Sepanjang Januari hingga Agustus 2025, tercatat sudah ada 13 kasus Karhutla, angka yang dinilai cukup tinggi untuk wilayah kota.
Berdasarkan data BPBD, Kecamatan Tarakan Timur menjadi wilayah dengan titik kebakaran terbanyak, terutama di Kelurahan Pantai Amal dengan tujuh titik api yang berhasil terpantau tim lapangan. Sementara itu, di Kelurahan Kampung Satu Skip, tercatat tiga titik kebakaran yang telah ditangani.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tarakan, Yonsep, menjelaskan bahwa pihaknya terus memperkuat kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) melalui berbagai kegiatan pelatihan.
Pelatihan TRC PB ini lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan teknis dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya, Senin (22/9/2025).
Materi pelatihan mencakup metode serangan 1 dan 2 dalam pemadaman, hingga penggunaan relay pump untuk mendukung penanganan Karhutla di medan sulit.
Yonsep menegaskan, TRC PB merupakan ujung tombak dalam setiap penanganan bencana, termasuk Karhutla. Karena itu, peningkatan keterampilan dan kesiapsiagaan personel sangat penting.
Dengan adanya pelatihan ini, kami harapkan personel TRC PB semakin sigap dan solid, sehingga bisa merespons setiap kejadian dengan cepat, tepat, dan efektif,” katanya.
Selain teknis, BPBD juga memperkuat solidaritas dan koordinasi tim melalui simulasi rutin. Hal ini, menurut Yonsep, menjadi kunci dalam menjaga profesionalitas dan kesiapan menghadapi potensi bencana di Tarakan.
BPBD Tarakan menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas penanganan bencana, baik melalui pencegahan maupun respons darurat.
“Kami akan terus berkomitmen melaksanakan tugas secara profesional. Dengan kesiapan yang semakin baik, kami optimistis tantangan kebencanaan, termasuk Karhutla, bisa dihadapi dengan lebih efektif,” pungkas Yonsep.