- Ibrahim Ali Terima Anugerah Dwija Praja Nugraha 2025 atas Komitmen Pendidikan di Tana Tidung
- OJK Ingatkan Anak Muda Bijak Menggunakan Produk Keuangan Digital dan Kripto
- PLN Kerahkan 500 Petugas Pulihkan Listrik Aceh Pascabencana Banjir dan Longsor
- Produksi Beras Nunukan 2025 Diproyeksikan Turun 12 Persen, Puncak Panen Bergeser
- Pelunasan Haji 2026 Baru 0,95 Persen, BSI Catat Pelunasan Tertinggi
- APBD Bulungan 2026 Turun 13,33 Persen, Pemkab Prioritaskan Pendidikan dan Kesehatan
- Dampak Awal Bencana terhadap Ekonomi di Sumatera
- Perekonomian Kalimantan Utara tahun 2025 menunjukkan tren positif
- DPRD Kaltara Desak Perbaikan Lampu Lalu Lintas untuk Cegah Kecelakaan
- Pengajuan Surat Izin Praktek Perawat Mendominasi di Tarakan
Ekonomi Syariah Jadi Motor Pertumbuhan Baru RPJMN 2025–2029

Jakarta — Kementerian PPN/Bappenas menegaskan bahwa ekonomi syariah akan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi baru dalam RPJMN 2025–2029, dengan ambisi besar mendorong pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8 persen pada akhir periode perencanaan.
Direktur Ekonomi Syariah dan BUMN Bappenas, Rosy Wediawaty, menjelaskan bahwa posisi ekonomi syariah semakin strategis, tidak hanya sebagai pelengkap sistem ekonomi nasional, tetapi sebagai motor pengungkit pertumbuhan jangka menengah.
“Ekonomi syariah di dalam RPJMN 2025–2029 merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru untuk menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ujarnya dalam Training of Trainer Ekonomi dan Keuangan Syariah, dikutip Sabtu, 15 November 2025.
Baca Lainnya :
- Dampak Positif dan Negatif Penempatan Dana Rp200 Triliun ke Himbara Menurut BI0
- Nunukan Fokus Perkuat Fondasi Sistem Kesehatan Daerah Perbatasan0
- Penguatan Ekonomi Daerah: Kaltara Tuntaskan Raperda Penanaman Modal Akhir Tahun Ini0
- Transformasi Layanan Kesehatan: RSUD Akhmad Berahim Jadi Proyek Terbesar Kemenkes di Kaltara0
- Kontribusi Sektor Perikanan Tarakan Masih Minim terhadap Pertumbuhan Ekonomi0
Bappenas menargetkan kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) syariah pada 2029 mencapai 56,11 persen, sekaligus membawa Indonesia menjadi peringkat pertama ekonomi syariah global.











