- Job Fair Bulungan 2025: PT Kalimantan Aluminium Industry Buka Lowongan Kerja Gelombang 1
- Ribuan Barang Selundupan Dimusnahkan, Bea Cukai Nunukan Cegah Kerugian Negara Ratusan Juta Rupiah
- Optimalisasi Pajak Daerah, Pemprov Kaltara Pacu Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota
- Panen 27 Kilogram Tomat, Lapas Nunukan Jadi Contoh Ketahanan Pangan Berbasis Pembinaan
- Stabilkan Pasokan Energi, PLN dan Kayan LNG Operasikan Fasilitas Regasifikasi di Tarakan
- Dana HUT Dialihkan, Pemkab Nunukan Salurkan Bantuan Sosial Rp2,4 Miliar
- Pemkab Bulungan Jadikan Masukan Publik sebagai Arah Perbaikan Kebijakan Daerah
- Tingkat Kemiskinan Bulungan Turun Jadi 8,76 Persen, Bupati: Tantangan Belum Selesai
- Dukung Ekonomi Berkeadilan, Bulungan Tetapkan UMKM Inklusif Ramah Disabilitas (BIRD)
- Tak Sekadar Penerangan, Kaltara Terang Hidupkan UMKM di Desa Linsayun
Disnakertrans Nunukan Tingkatkan Kualitas BLK, Siapkan SDM Siap Bersaing di Era Industri
Pemkab Nunukan dorong peningkatan kualitas tenaga kerja perbatasan melalui pembaruan sarana dan program pelatihan berbasis industri.
1.png)
NUNUKAN – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, terus berupaya memperkuat peran Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai pusat pembentukan tenaga kerja kompeten di kawasan perbatasan. Tahun ini, pembenahan difokuskan pada peningkatan kualitas instruktur, modernisasi fasilitas pelatihan, dan penyelarasan program kerja dengan kebutuhan industri masa kini.
Kepala Disnakertrans Nunukan, Masniadi, mengatakan, pembenahan dilakukan secara menyeluruh agar BLK tidak hanya menjadi tempat pelatihan teknis, tetapi juga pusat pengembangan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perubahan industri.
“Kami ingin BLK Nunukan tampil lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Peningkatan kompetensi instruktur menjadi langkah awal agar materi pelatihan selalu relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Masniadi, Jumat (10/10/2025).
Baca Lainnya :
- Warga Minta Pemerintah Serius Bangun Perbatasan0
- Perumda Tirta Alam Tarakan Segera Tambah Direksi, Sesuai Aturan Baru Pemerintah0
- Layanan Lumpur Tinja Jadi Inovasi Baru Tingkatkan Pendapatan Daerah0
- Wabup Tana Tidung Buka TMMD ke-126, Ajak Masyarakat Dukung Pembangunan dan Jaga Semangat Gotong Royo0
- APBD Tertekan, Pemkot Tarakan Genjot PAD di Tengah Pemotongan Dana Pusat0
Masniadi menjelaskan, perubahan cepat di dunia industri menuntut pelatihan kerja yang fleksibel dan berbasis teknologi. Untuk itu, BLK Nunukan kini mulai membuka kejuruan baru seperti pelatihan konten kreator digital, serta mengembangkan bidang kelistrikan ke tingkat yang lebih lanjut.
“Sebelumnya, pelatihan listrik hanya mencakup jaringan sederhana. Sekarang kami kembangkan ke level lanjutan agar peserta memiliki kemampuan teknis yang lebih mendalam. Kami juga akan merekrut instruktur baru di bidang bahasa dan teknologi sesuai standar nasional,” jelasnya.
Selain peningkatan SDM, Disnakertrans juga menyiapkan pembenahan fisik di lingkungan BLK. Workshop dan ruang praktik akan dilengkapi peralatan modern agar proses belajar lebih efektif dan interaktif.
“Kami tidak hanya memperbaiki sarana, tapi juga memastikan keseimbangan antara fasilitas dan tenaga pengajar yang kompeten. Tujuannya agar pelatihan berjalan optimal,” tutur Masniadi.
Dalam meningkatkan daya saing lulusan, Disnakertrans Nunukan memperkuat kerja sama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI). Kolaborasi ini bertujuan memastikan calon tenaga kerja, terutama yang akan bekerja ke luar negeri, memiliki sertifikat kompetensi nasional.
“Pekerja migran seperti asisten rumah tangga wajib memiliki sertifikat pelatihan sebelum diberangkatkan. Itu sudah menjadi standar nasional,” tegasnya.
Saat ini, sejumlah program pelatihan aktif di BLK mencakup bidang listrik, pendingin, menjahit, dan otomotif. Seluruh program tengah ditingkatkan agar peserta tidak hanya menguasai keterampilan dasar, tetapi juga siap bersaing di pasar kerja global.
Masniadi menegaskan, langkah modernisasi BLK ini menjadi komitmen Pemkab Nunukan untuk memperkuat kualitas SDM di wilayah perbatasan, sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat lokal.
“Tujuan akhirnya adalah menciptakan tenaga kerja yang terampil, produktif, dan memiliki daya saing tinggi, baik di dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.