KALIMANTAN UTARA — Kerusakan jalan kembali mulai terlihat di sejumlah titik di wilayah Krayan seiring meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat, mengingat pengalaman pahit tahun lalu ketika akses utama sempat terputus hingga menyebabkan warga terisolasi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Seorang warga Krayan mengenang situasi tersebut sebagai masa yang sangat berat.

“Tahun lalu itu benar-benar berat. Warga tidak bisa keluar membawa barang kebutuhan. Harapan kami, tahun ini tidak sampai seperti itu lagi,” ujarnya.

Baca Lainnya :

• Setoran Opsen Samsat Capai Rp17 Miliar, PKB Dominasi Pendapatan Daerah Tarakan0
• Tim Percepatan DOB Kota Tanjung Selor Temui Bupati Bulungan, Bahas Arah Baru Usulan Pemekaran0
• Ingkong Ala Tekankan Keseriusan Tim CDOB Kaltara untuk Percepatan Pemekaran Wilayah0
• DPRD Nunukan Perketat Usulan Program OPD 2026, Prioritaskan Dampak Nyata ke Masyarakat0
• Komaruddin Tekankan Iklim Investasi, Keamanan, dan Infrastruktur0

Pemerintah Kecamatan Tingkatkan Pemantauan

Untuk mencegah kerusakan yang meluas, pemerintah kecamatan kini memperketat monitoring. Setiap titik rawan yang ditemukan segera dicatat dan dikoordinasikan kepada pihak pelaksana pembangunan jalan, yang sampai Desember ini masih berada dalam masa pemeliharaan.

“Kami bergerak cepat. Kalau ada kerusakan, kami laporkan agar bisa langsung ditangani,” tegas salah satu pejabat kecamatan.

Langkah ini diharapkan mampu memperkecil risiko terputusnya jalur transportasi, terutama pada ruas-ruas dengan kontur tanah yang labil dan mudah amblas.

Imbauan Kewaspadaan bagi Pengendara

Pemerintah kecamatan juga mengingatkan warga agar tetap berhati-hati saat melintas, khususnya pada malam hari atau ketika hujan lebat. Kondisi geografis Krayan yang berbukit dan rawan longsor membuat perjalanan membutuhkan perhatian ekstra.

Harapan Penanganan Darurat Sebelum Puncak Hujan

Masyarakat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat memberikan respon cepat melalui penanganan darurat, sehingga akses antarwilayah tetap aman dan tidak menimbulkan kembali isolasi seperti tahun lalu.

Dengan curah hujan yang diprediksi terus meningkat, langkah antisipasi menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas akses dan mobilitas warga di wilayah perbatasan tersebut.