Tarakan — Festival Karya Kreatif Benuanta (KKB) 2025 memasuki hari kedua dengan semangat yang semakin menggelora. Bertempat di Tarakan Art Convention Center (TACC), rangkaian kegiatan pada Sabtu ini menghadirkan kombinasi antara edukasi, hiburan, dan pemberdayaan ekonomi lokal yang menyasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta masyarakat umum.

Mengusung tema “UMKM Maju, Budaya Lestari, Ekonomi Tangguh”, KKB 2025 merupakan hasil kolaborasi strategis antara Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, serta pemerintah kabupaten/kota se-Kaltara. Festival ini bertujuan memperkuat ekosistem UMKM melalui pendekatan kreatif, inklusif, dan berbasis budaya lokal.

Baca Lainnya :

• BI Kaltara Resmi Buka Karya Kreatif Benuanta 20250
• Semarak KKB 2025 di Tarakan, BI Targetkan Transaksi Rp 2,5 Miliar dan Hiburan RAN0
• BI Kaltara Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan KUR Bunga Rendah 6 Persen0
• BI Kaltara Gelar Sekolah Jago Ekspor untuk Dorong UMKM Tembus Pasar Dunia0
• 6.800 Pelaku UMKM di Kaltara Terima KUR, Pemerintah Gelar Akad Massal Nasional0

Pagi Penuh Energi dan Kreativitas Lokal

Hari kedua dibuka dengan kegiatan Zumba Party, yang menghadirkan suasana segar dan penuh semangat. Ratusan peserta dari berbagai kalangan bergabung dalam sesi olahraga bersama yang dipandu oleh instruktur profesional, menciptakan momentum kebersamaan yang positif antara masyarakat, panitia, dan pelaku UMKM.

Setelah itu, panggung utama menampilkan Demo Masak Kreasi Pangan Lokal Benuanta, yang memperkenalkan inovasi kuliner khas Kalimantan Utara. Kegiatan ini tidak hanya mempromosikan bahan pangan lokal, tetapi juga mendorong kreativitas dalam pengolahan produk yang berpotensi menjadi unggulan daerah.

Seminar Kekayaan Intelektual: Menjaga Hak dan Merek Lokal

Salah satu agenda utama hari ini adalah Seminar Hak Cipta & Merek, yang menghadirkan narasumber berkompeten di bidang kekayaan intelektual. Di antaranya:

- Dr. Hj. Hasriyani, SH., MM — Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Provinsi Kalimantan Utara 

- Wignyo Rahadi — Founder & CEO Tenun Gaya 

- Triadhy Setyo — Pemeriksa Merek Madya Direktorat Merek dan Indikasi Geografis, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)

Seminar ini bertujuan meningkatkan pemahaman pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan hak cipta dan merek dalam pengembangan bisnis. Para peserta mendapatkan wawasan tentang prosedur pendaftaran, manfaat hukum, serta strategi membangun identitas merek yang kuat dan berkelanjutan.

Talkshow Pembiayaan UMKM: Mendorong Kemandirian Usaha

Sesi berikutnya diisi dengan talkshow bertajuk “Pembiayaan Gasken UMKM”, yang membahas berbagai peluang akses pembiayaan dari lembaga keuangan, pemerintah, dan swasta. Diskusi ini menjadi ruang interaktif bagi pelaku usaha untuk menggali informasi, berbagi pengalaman, dan memperoleh motivasi dalam mengembangkan usaha secara mandiri dan berdaya saing.

Bincang Digitalisasi: UMKM di Era Teknologi

Menjelang sore, kegiatan Bincang Digitalisasi menarik perhatian peserta muda dan pegiat ekonomi kreatif. Topik ini membahas pemanfaatan teknologi digital dalam memperluas pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan membangun branding usaha. Narasumber menekankan pentingnya literasi digital dan adaptasi teknologi sebagai kunci keberhasilan UMKM di era modern.

E-Sport Competition: Kreativitas dari Dunia Digital

Sebagai penutup hari kedua, digelar Final E-Sport Competition Mobile Legend, yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di Kalimantan Utara. Kompetisi ini menjadi magnet bagi generasi muda, sekaligus menunjukkan bahwa sektor digital dan hiburan juga memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif.

Menuju Penutupan Festival

Karya Kreatif Benuanta 2025 akan berlangsung hingga Minggu, 2 November 2025, dengan agenda penutupan yang menghadirkan bintang tamu nasional, pertunjukan seni budaya, serta kompetisi dan hiburan menarik lainnya. Festival ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.