- Job Fair Bulungan 2025: PT Kalimantan Aluminium Industry Buka Lowongan Kerja Gelombang 1
- Ribuan Barang Selundupan Dimusnahkan, Bea Cukai Nunukan Cegah Kerugian Negara Ratusan Juta Rupiah
- Optimalisasi Pajak Daerah, Pemprov Kaltara Pacu Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota
- Panen 27 Kilogram Tomat, Lapas Nunukan Jadi Contoh Ketahanan Pangan Berbasis Pembinaan
- Stabilkan Pasokan Energi, PLN dan Kayan LNG Operasikan Fasilitas Regasifikasi di Tarakan
- Dana HUT Dialihkan, Pemkab Nunukan Salurkan Bantuan Sosial Rp2,4 Miliar
- Pemkab Bulungan Jadikan Masukan Publik sebagai Arah Perbaikan Kebijakan Daerah
- Tingkat Kemiskinan Bulungan Turun Jadi 8,76 Persen, Bupati: Tantangan Belum Selesai
- Dukung Ekonomi Berkeadilan, Bulungan Tetapkan UMKM Inklusif Ramah Disabilitas (BIRD)
- Tak Sekadar Penerangan, Kaltara Terang Hidupkan UMKM di Desa Linsayun
Disdukcapil Catat Penduduk Tarakan Bertambah 2.019 Jiwa per setengah tahun
Sebut masih dalam kategori normal, namun pemerintah diminta antisipasi dampak sosial dan lingkungan

TARAKAN – Pertumbuhan penduduk di Kota Tarakan tercatat cukup signifikan. Data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Tarakan menunjukkan rata-rata terdapat 2.019 jiwa penduduk baru setiap semester. Angka ini sudah termasuk perhitungan kelahiran, kematian, serta perpindahan penduduk.
Kepala Disdukcapil Tarakan, Hery Purwono, menjelaskan meskipun jumlahnya terlihat besar, tren tersebut masih tergolong stabil dalam kurun waktu lima tahun terakhir. “Pertumbuhan ini masih dalam rentang normal, tidak ada lonjakan yang mengkhawatirkan,” jelasnya, Senin (29/9/2025).
Saat ini, jumlah penduduk Tarakan tercatat mencapai sekitar 257 ribu jiwa. Menurut Hery, faktor utama yang memengaruhi pertumbuhan penduduk meliputi kelahiran, kematian, serta migrasi masuk dan keluar. “Data yang kami olah memperlihatkan 2.019 jiwa per semester itu hasil dari gabungan seluruh variabel,” tambahnya.
Baca Lainnya :
- Hadiah HUT Bulungan, Denda PBB Resmi Dihapus Mulai 1 Oktober 20250
- Produksi Jagung Kaltara Kuartal III 2025 Capai 83,55 Ton, Polda Dukung Ketahanan Pangan Nasional0
- GEMA Tarakan Bersatu Kecewa atas Jawaban Pertamina EP Tarakan Field Terkait Transparansi CSR0
- IHSG Sepekan Naik 0,60 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Sentuh Rp14.888 Triliun0
- Kaltara Susun Roadmap 20 Tahun, Bappeda Fokuskan Ekonomi Hijau dan Inklusif0
Meski masih dalam batas wajar, pertumbuhan penduduk tetap perlu diantisipasi. Jika tidak terkendali, kondisi ini dapat menimbulkan persoalan baru, mulai dari meningkatnya kebutuhan lapangan kerja, perumahan, hingga tekanan pada lingkungan. Lahan pertanian berpotensi semakin sempit, ketersediaan air bersih berkurang, serta beban fasilitas publik seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi bisa meningkat.
“Kalau tidak diimbangi dengan pelayanan publik yang memadai, ke depan akan muncul masalah baru, seperti kemiskinan dan pengangguran,” ujar Hery.
Untuk itu, pemerintah daerah diharapkan menyiapkan langkah strategis agar pertumbuhan penduduk yang berlangsung secara alami maupun akibat perpindahan tetap terkendali. Peningkatan sarana prasarana, pelayanan publik, serta perencanaan tata ruang kota disebut menjadi kunci menjaga keseimbangan pembangunan dengan dinamika jumlah penduduk.