- Job Fair Bulungan 2025: PT Kalimantan Aluminium Industry Buka Lowongan Kerja Gelombang 1
- Ribuan Barang Selundupan Dimusnahkan, Bea Cukai Nunukan Cegah Kerugian Negara Ratusan Juta Rupiah
- Optimalisasi Pajak Daerah, Pemprov Kaltara Pacu Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota
- Panen 27 Kilogram Tomat, Lapas Nunukan Jadi Contoh Ketahanan Pangan Berbasis Pembinaan
- Stabilkan Pasokan Energi, PLN dan Kayan LNG Operasikan Fasilitas Regasifikasi di Tarakan
- Dana HUT Dialihkan, Pemkab Nunukan Salurkan Bantuan Sosial Rp2,4 Miliar
- Pemkab Bulungan Jadikan Masukan Publik sebagai Arah Perbaikan Kebijakan Daerah
- Tingkat Kemiskinan Bulungan Turun Jadi 8,76 Persen, Bupati: Tantangan Belum Selesai
- Dukung Ekonomi Berkeadilan, Bulungan Tetapkan UMKM Inklusif Ramah Disabilitas (BIRD)
- Tak Sekadar Penerangan, Kaltara Terang Hidupkan UMKM di Desa Linsayun
Dukung Ekonomi Berkeadilan, Bulungan Tetapkan UMKM Inklusif Ramah Disabilitas (BIRD)
Langkah Inovatif Pemkab Bulungan untuk Wujudkan Ekonomi Inklusif dan Berkeadilan

Keterangan Gambar : Bupati Bulungan, Syarwani, menempelkan stiker Bulungan Inklusi Ramah Disabilitas (BIRD) di salah satu gerai UMKM di Taman Tepian Sungai Kayan, Tanjung Selor, Minggu (12/10) malam.
TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten Bulungan kembali menunjukkan komitmennya terhadap kesetaraan sosial dengan meluncurkan program Bulungan Inklusi Ramah Disabilitas (BIRD). Program ini secara resmi ditetapkan di kawasan Taman Tepian Sungai Kayan, Tanjung Selor, pada Minggu (12/10) malam.
Inisiatif tersebut merupakan hasil sinergi antara Pemkab Bulungan, Yayasan Faqih Hasan Centre, dan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bulungan. Melalui kolaborasi lintas lembaga ini, pemerintah daerah berupaya menciptakan ruang usaha yang tidak hanya produktif, tetapi juga inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Bupati Bulungan Syarwani menegaskan bahwa program BIRD menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem usaha yang ramah terhadap penyandang disabilitas.
Baca Lainnya :
- Tak Sekadar Penerangan, Kaltara Terang Hidupkan UMKM di Desa Linsayun0
- Pemkab Bulungan Optimistis Pembentukan Kota Tanjung Selor Bisa Dipercepat0
- Ritual, Parade, dan Harmoni: Tarakan Rayakan Keindahan Budaya Lewat Iraw Tengkayu XIV0
- Iraw Tengkayu 2025: Festival Budaya Tarakan Kembali Masuk Kharisma Event Nusantara0
- Ribuan Peserta Meriahkan Pawai Budaya Iraw Tengkayu XVI di Tarakan0
“Program BIRD digagas oleh Yayasan Faqih Hasan Centre sebagai mitra pemerintah untuk mendorong para pelaku UMKM memberikan potongan harga bagi penyandang disabilitas. Ini adalah bentuk nyata keberpihakan pemerintah,” ujar Syarwani.
Dalam tahap awal, program BIRD diterapkan di kawasan UMKM Tepian Kayan dan Tebu Kayan sebagai lokasi percontohan. Para pelaku usaha di dua titik tersebut berkomitmen memberikan potongan harga mulai 10 persen hingga 100 persen (gratis) bagi penyandang disabilitas yang memenuhi syarat.
Syarwani menyebut, langkah ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk semua, tanpa diskriminasi.
“BIRD adalah simbol kepedulian dan penghormatan terhadap keberagaman. Kita ingin setiap orang, tanpa terkecuali, merasakan manfaat pembangunan ekonomi,” tegasnya.
Program BIRD juga selaras dengan agenda prioritas pemerintah daerah, di antaranya Mitra Bulungan Berdaulat serta SIAP Pro Lansia dan Disabilitas Prioritas. Kedua program tersebut bertujuan mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan inklusif.
Syarwani menambahkan, mekanisme pemberian diskon diatur secara jelas agar pelaksanaannya tepat sasaran. Penyandang disabilitas dewasa wajib menunjukkan kartu disabilitas dan KTP, sementara pelajar cukup menunjukkan kartu pelajar SLB atau sekolah inklusi.
“Diskon diberikan kepada penerima yang dapat menunjukkan identitas resmi. Dengan begitu, bantuan ini benar-benar diterima oleh mereka yang berhak,” jelasnya.
Pemkab Bulungan berharap, semangat yang ditunjukkan oleh para pelaku UMKM di Tepian Kayan dapat menular ke wilayah lain.
“Kami ingin seluruh pelaku UMKM di Bulungan meneladani semangat ini. Kesejahteraan tidak boleh bersifat eksklusif, tetapi harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat,” pungkas Syarwani.