- Disdikbud Bulungan Siap Bangun Ulang SDN 012 Tanjung Buka Lewat Skema Swakelola
- KMP Selumit Ajukan Rp500 Juta Demi Tingkatkan Produksi Pupuk Organik
- Adyansa Terpilih Pimpin HIPMI Tarakan 2025–2028, Wali Kota Dukung Peran Pengusaha Muda
- Presiden Resmikan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Bupati Tana Tidung: Gerakan Nyata Ekonomi dari Desa
- Beasiswa Kaltara Unggul: Ribuan Daftar, Hanya Ratusan Lolos Verifikasi
- Harga Rumput Laut Naik, Perusda Nunukan Siapkan Ekspansi Pasar ke Malaysia
- Edukasi Cegah Kekerasan Seksual, Polres Nunukan Sasar Sekolah Dasar
- Bantuan Starlink Perkuat Arah Digitalisasi Layanan Publik di Bulungan
- Bantuan Pangan Resmi Disalurkan di Tarakan, Setiap NIK Terima 20 Kilogram Beras
- Musrenbang RPJMD Kota Tarakan 2025–2029 Dimulai, Wali Kota Sebut sebagai Langkah Strategis Pembangun
KMP Selumit Ajukan Rp500 Juta Demi Tingkatkan Produksi Pupuk Organik
Pesanan dari Daerah Lain Meningkat, KMP Selumit Butuh Dukungan Modal

Keterangan Gambar : Koperasi Merah Putih
Tarakan – Koperasi Merah Putih (KMP) Selumit terus berupaya memperkuat kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal dengan mengembangkan produk pupuk organik berbahan limbah kepala udang dan ikan. Namun, keterbatasan modal masih menjadi tantangan utama dalam meningkatkan kapasitas produksi.
Meski telah berhasil membuka delapan gerai sesuai target pemerintah pusat, KMP Selumit kini tengah mencari dukungan pembiayaan untuk mengakuisisi alat pengering. Saat ini, proses produksi masih sepenuhnya mengandalkan panas matahari, yang kerap terkendala kondisi cuaca.
“Kami belum memiliki lahan, tetapi kami berkontribusi untuk menopang pertanian di luar wilayah Selumit dengan pupuk organik ini. Produk ini merupakan bagian dari inovasi lokal untuk mendorong pertanian ramah lingkungan di daerah lain, baik di Kota Tarakan maupun di kabupaten sekitar,” ujar Ketua KMP Selumit, Saifullah, Senin (21/7/2025).
Baca Lainnya :
- Adyansa Terpilih Pimpin HIPMI Tarakan 2025–2028, Wali Kota Dukung Peran Pengusaha Muda0
- Presiden Resmikan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Bupati Tana Tidung: Gerakan Nyata Ekonomi dari Desa0
- Beasiswa Kaltara Unggul: Ribuan Daftar, Hanya Ratusan Lolos Verifikasi0
- Harga Rumput Laut Naik, Perusda Nunukan Siapkan Ekspansi Pasar ke Malaysia0
- Edukasi Cegah Kekerasan Seksual, Polres Nunukan Sasar Sekolah Dasar0
Menurut Saifullah, kebutuhan terhadap pupuk organik buatan mereka kini semakin meningkat. Salah satu kelompok tani dari Kabupaten Malinau bahkan telah memesan 800 kilogram pupuk sebagai bentuk dukungan terhadap produk lokal yang ramah lingkungan.
“Sejak awal kami berjalan murni dari swadaya anggota. Belum ada bantuan hibah maupun pinjaman lunak. Kami berharap bisa memperoleh pembiayaan, terutama untuk membeli mesin pengering. Selama ini, proses pengeringan masih tergantung cuaca, sementara bahan baku seperti limbah ikan dan udang harus benar-benar kering agar bisa diproses menjadi pupuk atau pakan ternak,” jelasnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pihak koperasi telah mengajukan kebutuhan modal sekitar Rp500 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian peralatan pengering agar produksi bisa ditingkatkan secara signifikan. Saifullah menyebut, saat ini KMP memproduksi sekitar 2 ton pupuk setiap dua minggu. Dengan bantuan alat pengering, jumlah produksi bisa melonjak hingga 10 ton dalam periode yang sama.
“Kami juga masih menunggu arahan teknis dari pemerintah dan Himbara soal kemungkinan pinjaman modal. Kalau harga jualnya, kami tetapkan sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Dibandingkan pupuk kimia non-subsidi yang mencapai Rp70 ribu per kilo, pupuk kami jelas jauh lebih ekonomis,” paparnya.
Dengan peningkatan kapasitas produksi, KMP Selumit berharap bisa lebih berkontribusi dalam menyediakan solusi pertanian organik bagi petani lokal maupun daerah lain di Kalimantan Utara.