- Disdikbud Bulungan Siap Bangun Ulang SDN 012 Tanjung Buka Lewat Skema Swakelola
- KMP Selumit Ajukan Rp500 Juta Demi Tingkatkan Produksi Pupuk Organik
- Adyansa Terpilih Pimpin HIPMI Tarakan 2025–2028, Wali Kota Dukung Peran Pengusaha Muda
- Presiden Resmikan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Bupati Tana Tidung: Gerakan Nyata Ekonomi dari Desa
- Beasiswa Kaltara Unggul: Ribuan Daftar, Hanya Ratusan Lolos Verifikasi
- Harga Rumput Laut Naik, Perusda Nunukan Siapkan Ekspansi Pasar ke Malaysia
- Edukasi Cegah Kekerasan Seksual, Polres Nunukan Sasar Sekolah Dasar
- Bantuan Starlink Perkuat Arah Digitalisasi Layanan Publik di Bulungan
- Bantuan Pangan Resmi Disalurkan di Tarakan, Setiap NIK Terima 20 Kilogram Beras
- Musrenbang RPJMD Kota Tarakan 2025–2029 Dimulai, Wali Kota Sebut sebagai Langkah Strategis Pembangun
Edukasi Cegah Kekerasan Seksual, Polres Nunukan Sasar Sekolah Dasar
Polres Nunukan Edukasi Siswa SD Tentang Bahaya Kekerasan Seksual

Keterangan Gambar : Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Nunukan aktif turun ke sekolah-sekolah memberikan edukasi langsung kepada siswa.
NUNUKAN – Kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan kerap berlangsung secara terselubung, bahkan luput dari perhatian lingkungan sekitar. Untuk menekan angka kasus tersebut, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Nunukan aktif turun ke sekolah-sekolah memberikan edukasi langsung kepada siswa.
Salah satu kegiatan terbaru berlangsung di SD Negeri 007 Nunukan, di mana ratusan siswa, guru, dan tenaga pendidik mengikuti sosialisasi bertema “Pencegahan Kekerasan dan Pelecehan Seksual terhadap Perempuan dan Anak.”
Kanit PPA Polres Nunukan, Iptu Martha Nuka, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menanamkan pemahaman kepada anak sejak dini mengenai pentingnya menjaga diri dari tindakan kekerasan dan pelecehan.
Baca Lainnya :
- Bantuan Starlink Perkuat Arah Digitalisasi Layanan Publik di Bulungan0
- Bantuan Pangan Resmi Disalurkan di Tarakan, Setiap NIK Terima 20 Kilogram Beras0
- Musrenbang RPJMD Kota Tarakan 2025–2029 Dimulai, Wali Kota Sebut sebagai Langkah Strategis Pembangun0
- Rokok vs Olahraga: Mana yang Lebih Berpengaruh pada Kesehatan Fisik?0
- Pemprov Kaltara Prioritaskan Pembangunan Sumber Daya Air: Dari Irigasi hingga Akses Air Bersih0
“Anak-anak perlu mengenal bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, serta tahu bagaimana cara melapor jika merasa tidak nyaman atau mengalami kekerasan,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa peran orang tua dan guru sangat vital dalam mendeteksi tanda-tanda kekerasan, karena banyak kasus terjadi tanpa diketahui selama bertahun-tahun.
Materi yang diberikan mencakup berbagai bentuk pelecehan, dampak jangka panjang bagi korban, serta langkah pencegahan yang bisa dilakukan baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.
“Kami juga mengajak para guru agar aktif menciptakan suasana sekolah yang aman dan nyaman. Sementara di rumah, pengawasan orang tua harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Menurut Iptu Martha, kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin Polres Nunukan dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat terhadap isu kekerasan seksual yang menyasar anak-anak.
“Mereka harus tahu bahwa mereka berhak merasa aman dan bisa menolak perlakuan tidak pantas, meskipun dari orang yang mereka kenal sekalipun,” jelasnya.
Upaya preventif ini mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, mengingat masih banyak korban kekerasan yang memilih diam karena takut atau tidak tahu harus berbuat apa.
“Kami berharap, melalui edukasi seperti ini, keberanian anak untuk berbicara dan melindungi diri sendiri semakin tumbuh, sehingga pelaku tidak lagi bebas bergerak dalam diam,” pungkasnya.