TANJUNG SELOR — Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus menunjukkan kinerja positif. Berdasarkan laporan terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, pada triwulan III tahun 2025, pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 4,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, menjelaskan bahwa nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp39,02 triliun, sementara atas dasar harga konstan 2010 sebesar Rp19,26 triliun. Pertumbuhan ekonomi tersebut menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor, terutama konstruksi dan konsumsi rumah tangga.

“Jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, ekonomi Kaltara tumbuh sebesar 2,17 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, sektor konstruksi mencatatkan pertumbuhan tertinggi mencapai 7,07 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah meningkat 3,45 persen,” jelas Mas’ud, Rabu (15/10/2025).

Baca Lainnya :

• Konflik Warga dengan PT PRI Memanas, Aksi Blokade Gerbang hingga Desakan Audit Lingkungan0
• Kaltara Catat Kinerja Ekonomi Positif, BPS Ungkap Pertumbuhan Stabil0
• Dorong Ekonomi dan SDM, Malinau Kota Siapkan Koperasi Desa Merah Putih0
• Data Kemiskinan Lebih Akurat, Pemkab Malinau Libatkan RT dan Desa dalam Sistem Verifikasi Baru0
• Inflasi Rendah, Nunukan Bukti Mampu Jaga Stabilitas Ekonomi Daerah0

Secara tahunan, sektor konstruksi masih menjadi motor utama perekonomian Kaltara dengan pertumbuhan 13,96 persen, diikuti industri pengolahan yang naik 10,67 persen. Dari sisi pengeluaran, pembentukan modal tetap bruto—indikator investasi fisik seperti pembangunan infrastruktur dan peralatan—mengalami peningkatan 6,65 persen.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga memperlihatkan tren positif dengan pertumbuhan 5,63 persen, menandakan daya beli masyarakat tetap terjaga di tengah kondisi ekonomi global yang belum stabil.

Porsi Ekonomi Kaltara Masih Terkecil di Kalimantan

Bila dilihat secara spasial, ekonomi di Pulau Kalimantan masih didominasi oleh Provinsi Kalimantan Timur dengan kontribusi mencapai 46,61 persen terhadap total PDRB kawasan. Kalimantan Utara mencatatkan kontribusi 8,16 persen, namun pertumbuhannya tetap stabil.
Provinsi dengan pertumbuhan tertinggi di Kalimantan pada triwulan III ini adalah Kalimantan Tengah, yang mencatat pertumbuhan 5,36 persen (yoy).

Mas’ud menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Kaltara yang stabil menunjukkan fondasi ekonomi daerah semakin kuat. Dukungan dari sektor konstruksi, investasi, dan konsumsi rumah tangga menjadi faktor utama yang menjaga momentum pertumbuhan.

“Kaltara masih menunjukkan arah pertumbuhan positif. Jika tren ini terus dipertahankan, maka perekonomian daerah akan semakin kokoh dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.