- Disdikbud Bulungan Siap Bangun Ulang SDN 012 Tanjung Buka Lewat Skema Swakelola
- KMP Selumit Ajukan Rp500 Juta Demi Tingkatkan Produksi Pupuk Organik
- Adyansa Terpilih Pimpin HIPMI Tarakan 2025–2028, Wali Kota Dukung Peran Pengusaha Muda
- Presiden Resmikan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, Bupati Tana Tidung: Gerakan Nyata Ekonomi dari Desa
- Beasiswa Kaltara Unggul: Ribuan Daftar, Hanya Ratusan Lolos Verifikasi
- Harga Rumput Laut Naik, Perusda Nunukan Siapkan Ekspansi Pasar ke Malaysia
- Edukasi Cegah Kekerasan Seksual, Polres Nunukan Sasar Sekolah Dasar
- Bantuan Starlink Perkuat Arah Digitalisasi Layanan Publik di Bulungan
- Bantuan Pangan Resmi Disalurkan di Tarakan, Setiap NIK Terima 20 Kilogram Beras
- Musrenbang RPJMD Kota Tarakan 2025–2029 Dimulai, Wali Kota Sebut sebagai Langkah Strategis Pembangun
BI dan TNI AL Gelar Ekspedisi Rupiah di Wilayah Terluar Kaltara

Keterangan Gambar : EKSPEDISI: KRI Singa 651 digunakan untuk Ekspedisi Rupiah Berdaulat di wilayah 3T
Tarakan — Bank Indonesia (BI) bersama TNI Angkatan Laut (AL) melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 untuk memastikan kehadiran Rupiah sebagai alat transaksi utama di wilayah perbatasan Kalimantan Utara. Program ini dimulai Selasa (15/7) dari Tarakan dan akan berlangsung hingga 21 Juli, menyasar lima lokasi yakni Pulau Bunyu, Sebatik, Derawan, Maratua, dan Teluk Sulaiman.
Kepala Grup Departemen Pengelolaan Uang BI, Hari Widodo, mengatakan ekspedisi ini menjadi yang ke-127 secara nasional. “Kaltara memiliki posisi yang sangat strategis. Kami ingin memastikan Rupiah tetap digunakan di seluruh penjuru negeri, khususnya di daerah perbatasan,” jelasnya.
BI membawa uang layak edar senilai Rp5 miliar untuk mengganti uang lusuh milik warga. Fokus utamanya pada pecahan kecil yang paling sering digunakan dalam transaksi harian. Selain layanan penukaran, BI juga menggelar edukasi mengenai pentingnya mencintai dan memahami Rupiah sebagai simbol persatuan bangsa.
Baca Lainnya :
- APINDO Kaltara Soroti Dampak Tarif Impor ke Sektor Perikanan:Harus Segera Cari Pasar Alternatif0
- Ekonomi Kalimantan Utara Alami Pelambatan, Tapi Masih Tunjukkan Tren Positif0
- Rahasia Kaya: Empat Kebiasaan Orang Berduit yang Sering Terlewat0
Ekspedisi ini turut didukung TNI AL dengan mengerahkan KRI Singa 651 yang membawa total sekitar 70 personel. Kapal tersebut akan menempuh perjalanan sejauh 455 mil laut demi menjangkau wilayah-wilayah terpencil.
Asisten Administrasi Umum Sekda Kaltara, Pollymaart Sijabat, menyambut baik kegiatan ini. “Jangan sampai masyarakat kita lebih akrab dengan mata uang asing seperti Ringgit atau Dolar. Rupiah adalah identitas kita sebagai bangsa,” tegasnya.
Melalui program ini, BI ingin memastikan pembangunan ekonomi dan rasa bangga terhadap Rupiah juga menyentuh daerah-daerah terluar.
(swz)