- Ekonomi Kalimantan Utara Tumbuh 4,54 Persen di Triwulan II-2025
- Harga Batu Bara Meroket, China dan Korea Selatan Jadi Penentu Arah Pasar Globa
- Bupati Nunukan Salurkan Sekolah Gratis untuk Siswa SD dan SMP
- Kaltara Komitmen Wujudkan Pelayanan Perizinan yang Efisien dan Transparan
- Purbaya Tegaskan Indonesia Harus Lepas dari Ketergantungan Asing dalam Sistem Coretax
- Polres Tarakan Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Jagung Pipil
- Ilmuwan BRIN Jelaskan Isu Air Aqua dari Sumur Bor dan Risiko Longsor, Ini Faktanya
- Menkop Ferry Dorong Koperasi Masjid Jadi Tiang Ekonomi Umat
- Provinsi Kaltara Genap 13 Tahun, Catat Segudang Prestasi dan Komitmen Menuju Pembangunan Berkelanjut
- Lapor Pak Purbaya: 28.390 Laporan Masuk, Menkeu Purbaya Janji Sidak dan Sanksi Tegas
Pemerataan Layanan Kesehatan di Perbatasan Nunukan Terkendala Akses dan Tenaga Medis
Kondisi geografis yang berat dan keterbatasan infrastruktur membuat pelayanan kesehatan di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia, tepatnya di Kabupaten Nunukan, masih jauh dari kata merata.

Keterangan Gambar : Berita Foto Kegiatan di Nunukan
NUNUKAN — Pemerataan layanan kesehatan di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia, khususnya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hingga kini masih menghadapi tantangan besar. Medan geografis yang sulit, terbatasnya fasilitas medis, serta kekurangan tenaga kesehatan menjadi faktor utama yang menghambat masyarakat untuk memperoleh pelayanan yang layak.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Nunukan, dr. Sholeh Rauf, mengatakan bahwa sejumlah daerah di Nunukan hanya bisa diakses melalui perjalanan panjang menggunakan jalur sungai atau darat dengan kondisi medan yang ekstrem.
“Medan yang berat dan terbatasnya sarana menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Namun semangat pengabdian para dokter tetap tinggi agar masyarakat di perbatasan mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan,” ujarnya kepada TribunKaltara.com, Jumat (24/10/2025).
Baca Lainnya :
- Pemerintah Resmi Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Kaget0
- BI Kaltara Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan KUR Bunga Rendah 6 Persen0
- Bantuan Langsung Tunai Naik Jadi Rp300 Ribu per Bulan, 6.000 Keluarga di Tarakan Terdaftar0
- Penuhi Kebutuhan Air Bersih, Malinau Siapkan Pembangunan IPA Terpadu0
- Bulungan Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan0
Kondisi tersebut membuat pelayanan kesehatan di beberapa wilayah belum berjalan optimal. Tak sedikit masyarakat yang terpaksa menunda pengobatan karena sulitnya akses menuju puskesmas atau rumah sakit terdekat.
IDI Nunukan Gelar Program Kesehatan Keliling
Sebagai bentuk solusi, IDI Kabupaten Nunukan secara rutin mengadakan program pelayanan kesehatan keliling setiap dua bulan sekali. Melalui kegiatan ini, para dokter turun langsung ke desa-desa terpencil untuk memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis, sekaligus melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Program ini juga melibatkan pemerintah daerah, mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara hingga Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan, dengan jangkauan wilayah yang mencakup Sembakung, Krayan, dan sejumlah daerah pedalaman lainnya.
“Kami ingin memastikan semua masyarakat, termasuk di pelosok perbatasan, tetap mendapat pelayanan medis. Ini adalah bentuk tanggung jawab moral kami sebagai tenaga kesehatan,” tambah Sholeh.
Harapan terhadap Pemerintah Daerah
Sholeh berharap, pemerintah daerah dapat memperkuat dukungan terhadap pelayanan kesehatan di kawasan perbatasan dengan memperbaiki infrastruktur, menambah jumlah tenaga medis, serta menyediakan fasilitas dan peralatan medis yang lebih lengkap.
Menurutnya, dukungan tersebut penting agar kesenjangan layanan antara wilayah perkotaan dan perbatasan dapat diperkecil.
“Dengan dukungan yang kuat, kami yakin kesenjangan akses layanan kesehatan antara wilayah perbatasan dan perkotaan bisa semakin diperkecil,” tutupnya.











