- Job Fair Bulungan 2025: PT Kalimantan Aluminium Industry Buka Lowongan Kerja Gelombang 1
- Ribuan Barang Selundupan Dimusnahkan, Bea Cukai Nunukan Cegah Kerugian Negara Ratusan Juta Rupiah
- Optimalisasi Pajak Daerah, Pemprov Kaltara Pacu Kemandirian Fiskal Kabupaten/Kota
- Panen 27 Kilogram Tomat, Lapas Nunukan Jadi Contoh Ketahanan Pangan Berbasis Pembinaan
- Stabilkan Pasokan Energi, PLN dan Kayan LNG Operasikan Fasilitas Regasifikasi di Tarakan
- Dana HUT Dialihkan, Pemkab Nunukan Salurkan Bantuan Sosial Rp2,4 Miliar
- Pemkab Bulungan Jadikan Masukan Publik sebagai Arah Perbaikan Kebijakan Daerah
- Tingkat Kemiskinan Bulungan Turun Jadi 8,76 Persen, Bupati: Tantangan Belum Selesai
- Dukung Ekonomi Berkeadilan, Bulungan Tetapkan UMKM Inklusif Ramah Disabilitas (BIRD)
- Tak Sekadar Penerangan, Kaltara Terang Hidupkan UMKM di Desa Linsayun
Stabilkan Pasokan Energi, PLN dan Kayan LNG Operasikan Fasilitas Regasifikasi di Tarakan

Keterangan Gambar : Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, didampingi jajaran PLN meninjau langsung fasilitas penyimpanan dan regasifikasi LNG di Tarakan.
TARAKAN – Upaya memperkuat pasokan energi bersih dan meningkatkan layanan kelistrikan di Kota Tarakan kini memasuki babak baru. PT Kayan LNG resmi mengoperasikan fasilitas Penyimpanan dan Regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG) atau Gas Alam Cair, yang menjadi fasilitas pertama di Indonesia dalam kategori tersebut.
Fasilitas ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi biru — istilah untuk energi ramah lingkungan — dan menjadi tonggak sejarah bagi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sebagai daerah pertama di Indonesia yang memiliki sistem penyimpanan LNG modern.
Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, menyampaikan kebanggaannya atas peresmian fasilitas tersebut. Ia menilai keberadaan penyimpanan LNG ini merupakan inovasi besar yang akan menjadi model percontohan nasional di bidang energi bersih.
Baca Lainnya :
- Dana HUT Dialihkan, Pemkab Nunukan Salurkan Bantuan Sosial Rp2,4 Miliar0
- Pemkab Bulungan Jadikan Masukan Publik sebagai Arah Perbaikan Kebijakan Daerah0
- Tingkat Kemiskinan Bulungan Turun Jadi 8,76 Persen, Bupati: Tantangan Belum Selesai0
- Dukung Ekonomi Berkeadilan, Bulungan Tetapkan UMKM Inklusif Ramah Disabilitas (BIRD)0
- Tak Sekadar Penerangan, Kaltara Terang Hidupkan UMKM di Desa Linsayun0
“Kaltara patut berbangga, karena fasilitas penyimpanan gas cair ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sumber gasnya disuplai langsung oleh PT Kayan LNG untuk mendukung kebutuhan listrik. Ini sebuah terobosan luar biasa,” ujar Zainal, Senin (13/10).
Menurutnya, penggunaan LNG sebagai sumber energi utama pembangkit listrik merupakan langkah strategis menuju transisi energi bersih. Ia berharap proyek ini tidak hanya memperkuat ketahanan energi, tetapi juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan investasi daerah.
“Gas alam cair ini ramah lingkungan dan sudah digunakan PLN untuk mendukung sistem kelistrikan di Tarakan. Semoga fasilitas ini mendorong ekonomi masyarakat serta memperkuat posisi Kaltara sebagai provinsi energi biru,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia, Rakhmad Dewanto, menjelaskan bahwa pembangunan fasilitas regasifikasi LNG di Tarakan merupakan jawaban atas persoalan kelistrikan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
“Selama ini pasokan listrik di Tarakan sering mengalami gangguan akibat keterbatasan bahan bakar. Dengan sistem regasifikasi ini, pasokan energi akan jauh lebih stabil,” jelasnya.
Rakhmad menjelaskan, regasifikasi merupakan proses mengubah LNG yang berbentuk cair kembali menjadi gas dengan cara dipanaskan. Proses ini memungkinkan gas alam disimpan dalam jumlah besar dalam bentuk cair pada suhu sekitar -160°C, sehingga lebih efisien untuk transportasi dan penyimpanan.
“Kehadiran sistem ini sangat penting untuk menjamin keberlanjutan pasokan energi. Dengan adanya pengiriman LNG secara teratur, ketergantungan pada bahan bakar fosil bisa dikurangi,” ujarnya.
Dengan beroperasinya fasilitas regasifikasi LNG di Tarakan, diharapkan layanan listrik menjadi lebih andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sekaligus membuka peluang bagi daerah lain untuk mengembangkan konsep serupa.(*)