JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara tengah menyiapkan langkah strategis untuk mengubah sampah menjadi sumber energi melalui proyek waste to energy (WtE). Program ini akan berjalan dengan menggandeng sektor swasta sebagai mitra kolaborasi.

Managing Director Risk Management Danantara Asset Management, Riko Banardi, menyampaikan bahwa inisiatif tersebut merupakan bentuk sinergi pemerintah dan pelaku usaha dalam membangun ekosistem energi berkelanjutan.

“Yang saya tahu, ini akan berbentuk kolaborasi antara pemerintah dengan swasta. Danantara berkomitmen menjadi payung besar yang menghubungkan semua pihak untuk menciptakan layanan terintegrasi, sekaligus menopang pertumbuhan ekonomi hijau,” jelas Riko saat menghadiri Green Summit 2025 di Graha Nandhika Sucofindo, Jakarta, Kamis (28/8/2025).

Baca Lainnya :

• Ribuan Buruh Demo di DPR, Desak Kenaikan Upah & Penghapusan Pajak THR0
• Pariwisata Kaltara Menggeliat, Hunian Hotel Berbintang Tembus 49,55 Persen0
• Golkar Dukung Efisiensi Anggaran dalam APBD Perubahan 20250
• Rocky Gerung Dijadwalkan Hadir di Kaltara Awal September0
• Tingkatkan Kapasitas Relawan, PMI Kaltara Gelar Pelatihan Pertolongan Pertama0

Sementara itu, CEO Danantara Rosan Roeslani saat ini melakukan kunjungan kerja ke fasilitas waste to energy milik perusahaan Weiming di Yongqiang, Wenzhou, China. Kunjungan tersebut ditujukan untuk mempelajari teknologi pengolahan sampah berstandar emisi internasional sekaligus membuka peluang kerja sama riset serta manufaktur peralatan pendukung.

“Saya sudah berdiskusi langsung dengan jajaran Weiming terkait rencana kerja sama pembangunan WtE di Indonesia. Selain itu, kami juga membahas peluang sinergi di bidang riset dan manufaktur agar transisi energi hijau di Tanah Air bisa lebih kuat,” tulis Rosan di akun Instagram resminya, Rabu (27/8/2025).

Langkah Danantara ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya percepatan proyek pengolahan sampah menjadi pembangkit listrik. Pemerintah bahkan tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) khusus sebagai pedoman hukum dan teknis agar proyek WtE bisa segera terealisasi di berbagai daerah.

Dengan adanya terobosan ini, sampah yang selama ini menjadi persoalan menahun di perkotaan diharapkan tidak hanya teratasi, tetapi juga memberikan nilai tambah berupa energi alternatif untuk masyarakat.