TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp256 miliar pada tahun 2025, naik signifikan dari target tahun sebelumnya yang berada di kisaran Rp200 miliar.

Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, menyebutkan bahwa sumber utama PAD masih berasal dari pajak, retribusi daerah, serta dividen Perusahaan Umum Daerah (Perumda). Meski begitu, ia mengakui capaian tersebut belum bisa dipastikan akan terpenuhi.
“Selama ini kita memang masih bergantung pada dana transfer dari pusat. Porsi PAD kita relatif kecil dibandingkan dana transfer,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).

Peran PAD dalam Pembangunan Infrastruktur

Khairul menegaskan, kenaikan target PAD sangat penting untuk mendorong pembangunan infrastruktur dan program prioritas di Kota Tarakan. Namun, realisasi target tersebut baru dapat dievaluasi pada akhir tahun 2025.
“Target naik, tapi pencapaiannya baru bisa kita lihat nanti di akhir tahun. Kita berharap bisa tercapai agar pembangunan di Tarakan bisa lebih cepat,” ucapnya.

Baca Lainnya :

• 100 Sertifikat Redistribusi Tanah Jadi Target BPN Malinau Tahun Ini, Fokus di Dua Desa0
• 2.821 Keluarga Prasejahtera Dapat Sambungan Listrik Gratis, Kado HUT RI dari PLN0
• Bupati Syarwani Siapkan Wajah Baru Pasar Induk Tanjung Selor, Anggarkan Rp3 Miliar0
• Dewan Koperasi Indonesia Usulkan Dinas Khusus Tangani Koperasi dan UMKM di Malinau0
• Rahasia Produktivitas Orang Sukses yang Tidak Pernah Diceritakan0

APBD Perubahan 2025 Capai Rp1,2 Triliun

Selain PAD, Pemkot Tarakan juga telah mengesahkan APBD Perubahan 2025 dengan total anggaran Rp1,2 triliun. Menurut Khairul, alokasi tambahan ini sebagian besar digunakan untuk membiayai kebutuhan pegawai, termasuk gaji dan tunjangan bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Perubahan ini sifatnya menyesuaikan kebutuhan esensial. Jadi tidak ada proyek besar baru, hanya pekerjaan yang benar-benar mendesak,” jelasnya.

Dukungan untuk Program Pusat

Tak hanya itu, APBD Perubahan juga diarahkan untuk mendukung sejumlah program prioritas pemerintah pusat yang dijalankan di daerah, seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih.
“Anggaran utama tetap dari pusat. Kalau ada kekurangan, daerah akan ikut membantu,” tambah Khairul.

Dengan peningkatan target PAD dan pengelolaan APBD yang lebih selektif, Pemkot Tarakan berharap dapat memperkuat kemandirian fiskal sekaligus mendukung pembangunan yang lebih merata di Bumi Paguntaka.