Kemenkeu Setujui Rp150 Miliar, Gubernur Kaltara Siap Bangun Jembatan Malinau–Binuang
Aspirasi Gubernur Kaltara direspons Kemenkeu; proyek strategis ini diharapkan memperkuat konektivitas wilayah perbatasan dan mengurangi ketergantungan logistik dari Malaysia

By Super ADMIN 10 Okt 2025, 14:32:42 WITA Kalimantan Utara
Kemenkeu Setujui Rp150 Miliar, Gubernur Kaltara Siap Bangun Jembatan Malinau–Binuang

Keterangan Gambar : Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum


TANJUNG SELOR – Upaya Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum. untuk memperkuat konektivitas wilayah perbatasan akhirnya membuahkan hasil.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI menyetujui alokasi anggaran sebesar Rp150 miliar untuk pembangunan jembatan penghubung Malinau–Binuang, yang ditargetkan rampung pada 2026 mendatang.

Persetujuan ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dalam pertemuan bersama para gubernur yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
“Saya tadi mendapat aspirasi langsung dari Gubernur Kaltara, yang menyampaikan ada wilayah tanpa jembatan sehingga warganya terpaksa beraktivitas ke Malaysia. Maka kami akan membantu membangun jembatan di sana,” ungkap Purbaya.
Ia menambahkan, kebutuhan anggaran pembangunan jembatan tersebut ditaksir mencapai Rp100–150 miliar, dan pihaknya sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menindaklanjuti proses perencanaan teknis.

Menanggapi hal itu, Gubernur Zainal menyampaikan rasa syukur atas perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan Kalimantan Utara.
“Alhamdulillah, aspirasi kita diterima baik oleh Menteri Keuangan. Kaltara akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp150 miliar untuk membangun jembatan di wilayah Binuang, Nunukan,” ujarnya.
Menurut Gubernur, proyek ini sangat strategis karena akan menghubungkan Kabupaten Malinau dengan Binuang, sehingga akses distribusi logistik dan bahan pokok bagi masyarakat perbatasan tidak lagi bergantung pada pasokan dari Malaysia.
“Selama ini sebagian besar kebutuhan sembako di Krayan masih didatangkan dari Malaysia. Kalau jembatan ini selesai, semua bisa disuplai dari Malinau. Kita negara besar, tidak sepatutnya terus bergantung,” tegasnya.
Gubernur Zainal juga menginstruksikan Dinas PUPR-Perkim Kaltara untuk segera menyusun perencanaan teknis pembangunan jembatan, termasuk kesiapan lahan dan desain struktur.

Jembatan utama Malinau–Binuang nantinya memiliki panjang sekitar 100 meter dengan lebar 6 meter, dan akan dikerjakan bersamaan dengan pembangunan Jembatan Semamu sebagai tahap lanjutan.
“Insyaallah, dari anggaran Rp150 miliar itu kita optimalkan agar bisa membangun dua jembatan sekaligus. Target kami, 2026 sudah selesai dan dapat digunakan masyarakat,” pungkasnya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Kanan - Loker PT AlamtriKanan - Program Pemagangan

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.