- Semarak KKB 2025 di Tarakan, BI Targetkan Transaksi Rp 2,5 Miliar dan Hiburan RAN
- Rocky Gerung Tantang Aktivis Muda Kaltara Dorong Isu Lingkungan ke Panggung Dunia
- Harga Emas di Pegadaian Turun Lagi, Rabu 29 Oktober 2025
- Komitmen Investasi untuk IKN Capai Rp 225 Triliun, Bukti Kepercayaan Investor Terus Menguat
- Ekonomi Kalimantan Utara Tumbuh 4,54 Persen di Triwulan II-2025
- Harga Batu Bara Meroket, China dan Korea Selatan Jadi Penentu Arah Pasar Globa
- Bupati Nunukan Salurkan Sekolah Gratis untuk Siswa SD dan SMP
- Kaltara Komitmen Wujudkan Pelayanan Perizinan yang Efisien dan Transparan
- Purbaya Tegaskan Indonesia Harus Lepas dari Ketergantungan Asing dalam Sistem Coretax
- Polres Tarakan Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Jagung Pipil
Ekonomi Kaltara Tumbuh 4,54 Persen, Konsumsi Domestik Mendominasi
BPS mencatat ekonomi Kaltara tumbuh 4,54 persen pada triwulan II 2025, didorong penguatan konsumsi masyarakat dan investasi infrastruktur strategis.

Keterangan Gambar : Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai
TANJUNG SELOR – Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,54 persen secara tahunan (year-on-year) pada triwulan II 2025. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, lonjakan ini didorong terutama oleh pengeluaran rumah tangga, lembaga non-profit, dan investasi fisik dalam proyek strategis.
Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai, menyebutkan bahwa konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) mencatatkan pertumbuhan paling tinggi sebesar 6,43 persen, diikuti oleh konsumsi rumah tangga yang naik 5,05 persen.
“Kenaikan ini terjadi merata di berbagai kategori, seperti makanan, perumahan, transportasi, hingga pendidikan. Momentum hari raya dan libur sekolah juga meningkatkan mobilitas dan belanja masyarakat,” ujar Mas’ud saat konferensi pers, Selasa (5/8).
Baca Lainnya :
- Gubernur Kaltara Soroti Transformasi Ekonomi Menuju Daerah Tangguh dan Berdaya Saing0
- TP PKK Kaltara Dorong Ketahanan Pangan Keluarga Lewat Gerakan Tanam Cabai0
- Pemprov Kaltara Tegaskan Komitmen Pembangunan Inklusif dalam RPJMD 2025–20290
- Pemprov Kaltara Targetkan Penurunan Stunting hingga 15,1 Persen di Tahun 20250
- Kinerja APBN 2025: Belanja Pegawai Dominan, Belanja Barang dan Modal Masih Rendah0
Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level optimis yaitu 120,11, turut memperkuat daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang masih fluktuatif.
Aktivitas Sosial dan Keagamaan Dorong Konsumsi LNPRT
Pertumbuhan konsumsi LNPRT sebagian besar disumbang oleh meningkatnya aktivitas sosial-keagamaan. Puncaknya terlihat saat Iduladha, ketika jumlah hewan kurban mengalami lonjakan signifikan.
“Organisasi keagamaan dan sosial cukup aktif mengadakan kegiatan, yang pada akhirnya berdampak langsung terhadap konsumsi,” terang Mas’ud.
Investasi Masih Jadi Pilar Pertumbuhan
Dari sisi pembentukan modal tetap bruto (PMTB), pertumbuhan mencapai 3,94 persen. Hal ini ditopang oleh proyek-proyek berskala nasional seperti Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning dan PLTA di Kabupaten Malinau.
Survei konstruksi juga mencatat peningkatan nilai proyek dibandingkan tahun lalu. Ini mengindikasikan geliat pembangunan fisik yang terus berjalan di tengah tantangan global.
Ekspor Naik, Pemerintah Mengencangkan Ikat Pinggang
Nilai ekspor tercatat tumbuh 3,49 persen, terutama karena naiknya permintaan terhadap komoditas unggulan seperti kayu olahan, biji berminyak, dan pulp yang mulai diekspor tahun ini. Sementara itu, sektor pariwisata domestik juga menunjukkan tren positif dengan meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara ke wilayah Kaltara.
Namun, konsumsi pemerintah justru mengalami penurunan tajam sebesar 10,49 persen. Ini dipicu oleh penurunan belanja rutin dan belanja modal baik di level APBD maupun APBN.
“Kendati demikian, struktur pengeluaran daerah tetap menunjukkan ketahanan yang baik. Penguatan dari konsumsi rumah tangga dan investasi masih cukup untuk menjaga momentum pertumbuhan,” jelas Mas’ud.
Impor Tumbuh Tipis, Disumbang Sektor Teknologi dan Peternakan
Di sisi lain, nilai impor tumbuh 0,29 persen. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan impor mesin-mesin industri, peralatan listrik, logam seperti besi dan aluminium, serta impor hewan ternak menjelang Iduladha.
BPS menilai bahwa komposisi pertumbuhan ini menunjukkan struktur ekonomi Kaltara yang mulai bertransformasi ke arah yang lebih seimbang antara konsumsi dan investasi.











