Cegah Gagal Panen, Petambak Diimbau Waspadai Lumpur Beracun di Dasar Tambak
Lumpur yang menumpuk di dasar tambak bisa menjadi sumber racun berbahaya bagi udang jika tidak dikelola dengan baik.

By Budiman 20 Okt 2025, 15:55:02 WITA Kalimantan Utara
Cegah Gagal Panen, Petambak Diimbau Waspadai Lumpur Beracun di Dasar Tambak

Kaltara – Para petambak udang di Kalimantan Utara diingatkan untuk lebih waspada terhadap kondisi dasar tambak, terutama terkait penumpukan lumpur yang bisa menjadi sumber racun bagi biota tambak.

Menurut panduan yang dikeluarkan oleh Gold Hatchery, salah satu pusat pembenihan dan pelatihan budidaya udang, lumpur di dasar tambak memiliki peran penting seperti “paru-paru” ekosistem. Di tempat inilah sisa pakan, kotoran udang, dan plankton mati akan mengendap.

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, endapan tersebut dapat berubah menjadi lumpur beracun yang memicu kematian massal udang dalam waktu singkat.

Baca Lainnya :

“Lumpur sehat berwarna cokelat muda atau kehijauan dan berbau alami seperti tanah. Sebaliknya, lumpur beracun berwarna hitam pekat, licin, dan mengeluarkan bau telur busuk,” jelas panduan Gold Hatchery tersebut.

Kondisi beracun biasanya disebabkan oleh terbentuknya gas hidrogen sulfida (H₂S), amonia (NH₃), dan metana (CH₄). Gas-gas ini muncul karena proses pembusukan bahan organik di dasar tambak yang kekurangan oksigen.

Selain menyebabkan udang stres, gas tersebut juga membuat air tambak berlapis dan menghambat penyerapan oksigen dari permukaan. Udang yang hidup di tambak seperti itu biasanya terlihat lemas, naik ke permukaan pada pagi hari, serta kehilangan nafsu makan.

Untuk mendeteksi kondisi lumpur, Gold Hatchery memberikan beberapa cara sederhana. Petambak dapat mengambil contoh lumpur menggunakan pipa atau bambu, lalu mencium aromanya. Bila tercium bau busuk menyengat, berarti dasar tambak sudah tercemar.

Selain itu, ada pula tes botol, yakni dengan memasukkan lumpur ke dalam air tambak dan mendiamkannya selama lima jam. Jika air berubah warna menjadi kehitaman dan berbau, itu menandakan adanya gas beracun.

Dalam panduan tersebut juga dijelaskan sejumlah langkah penanganan agar tambak tetap sehat, antara lain melakukan sifon dasar secara rutin, meningkatkan aerasi, serta menggunakan probiotik pengurai organik.

Selain itu, petambak juga disarankan mengurangi pemberian pakan berlebih, menaburkan kapur dolomit, dan mengganti air secara bertahap hingga kondisi tambak kembali stabil.

“Kunci utama keberhasilan tambak ada pada dasar yang sehat. Kalau dasar sudah busuk, semua usaha di atasnya akan sia-sia,” tulis panduan tersebut.

Dengan penerapan manajemen lumpur yang baik, diharapkan produktivitas tambak udang di wilayah pesisir Kalimantan Utara dapat meningkat dan risiko gagal panen bisa ditekan.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Kanan - Program Pemagangan

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.