- Harga Emas di Pegadaian Turun Lagi, Rabu 29 Oktober 2025
- Komitmen Investasi untuk IKN Capai Rp 225 Triliun, Bukti Kepercayaan Investor Terus Menguat
- Ekonomi Kalimantan Utara Tumbuh 4,54 Persen di Triwulan II-2025
- Harga Batu Bara Meroket, China dan Korea Selatan Jadi Penentu Arah Pasar Globa
- Bupati Nunukan Salurkan Sekolah Gratis untuk Siswa SD dan SMP
- Kaltara Komitmen Wujudkan Pelayanan Perizinan yang Efisien dan Transparan
- Purbaya Tegaskan Indonesia Harus Lepas dari Ketergantungan Asing dalam Sistem Coretax
- Polres Tarakan Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Jagung Pipil
- Ilmuwan BRIN Jelaskan Isu Air Aqua dari Sumur Bor dan Risiko Longsor, Ini Faktanya
- Menkop Ferry Dorong Koperasi Masjid Jadi Tiang Ekonomi Umat
Website Sistem Informasi Kaltara Diluncurkan, Dorong Transparansi Tata Kelola Hutan
FWI bersama pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil sepakat dorong transparansi tata ruang untuk cegah deforestasi di Kalimantan Utara.
1.jpg)
Keterangan Gambar : Suasana diskusi publik FWI di Tanjung Selor yang menghadirkan pemerintah, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil.
TANJUNG SELOR – Forest Watch Indonesia (FWI) menggelar diskusi publik bertajuk “Peran Masyarakat Sipil dalam Penataan dan Pemanfaatan Ruang untuk Perlindungan Hutan yang Berkeadilan” sekaligus meluncurkan Website Sistem Informasi Kalimantan Utara (Kaltara).
Kegiatan ini menghadirkan pemerintah daerah, akademisi, masyarakat adat, dan organisasi sipil untuk memperkuat tata kelola ruang yang inklusif dan berkelanjutan.
Analisis FWI menunjukkan, hutan Kaltara masih mencapai sekitar 5,7 juta hektare atau 80 persen wilayah, namun tetap menghadapi ancaman deforestasi, terutama dari konsesi industri. Tantangan lain adalah konflik pemanfaatan lahan, kebakaran hutan, serta tumpang tindih izin.
Baca Lainnya :
- Senator DPD RI Dorong Penguatan Infrastruktur Pelayaran di Perbatasan Kaltara0
- Apkasi Otonomi Expo 2025 Resmi Dibuka Presiden RI0
- Kematian Driver Ojol di Jakarta, Publik Minta Polisi Transparan0
- Banggar DPRD Nunukan Soroti PLBN Sebatik, Kekurangan Guru dan Nakes di Pedalaman0
- Gubernur Kaltara: PAD Harus Jadi Penopang Pembangunan, Bukan Hanya APBN0
FWI menegaskan, keterlibatan masyarakat sipil dan keterbukaan data menjadi kunci mencegah konflik serta menjaga keberlanjutan ekosistem.
Website Sistem Informasi Kaltara hadir sebagai sarana transparansi agar publik dapat memantau kebijakan, izin, serta pemanfaatan ruang. Dengan data yang terbuka, masyarakat diharapkan lebih aktif mengawasi dan mengawal perlindungan hutan.
“Isu utama bukan hanya luas hutan, tapi bagaimana mengelolanya agar memberi manfaat optimal bagi masyarakat,” ujar perwakilan Pemprov Kaltara.
(*)
Penulis Budiman











