- Harga Emas di Pegadaian Turun Lagi, Rabu 29 Oktober 2025
- Komitmen Investasi untuk IKN Capai Rp 225 Triliun, Bukti Kepercayaan Investor Terus Menguat
- Ekonomi Kalimantan Utara Tumbuh 4,54 Persen di Triwulan II-2025
- Harga Batu Bara Meroket, China dan Korea Selatan Jadi Penentu Arah Pasar Globa
- Bupati Nunukan Salurkan Sekolah Gratis untuk Siswa SD dan SMP
- Kaltara Komitmen Wujudkan Pelayanan Perizinan yang Efisien dan Transparan
- Purbaya Tegaskan Indonesia Harus Lepas dari Ketergantungan Asing dalam Sistem Coretax
- Polres Tarakan Dorong Ketahanan Pangan Lewat Budidaya Jagung Pipil
- Ilmuwan BRIN Jelaskan Isu Air Aqua dari Sumur Bor dan Risiko Longsor, Ini Faktanya
- Menkop Ferry Dorong Koperasi Masjid Jadi Tiang Ekonomi Umat
Udang Tarakan Dipastikan Aman, Siap Tembus Pasar Ekspor Global

Keterangan Gambar : Kegiatan Bulan Bakti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2025 di Universitas Borneo Tarakan
TARAKAN – Balai Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Tarakan menegaskan bahwa udang asal Tarakan aman dikonsumsi dan tetap layak ekspor ke berbagai negara, meskipun dunia tengah mewaspadai kontaminasi radioaktif Caesium-137 (Cs-137).
Pernyataan ini disampaikan oleh Plt. Kepala BPPMHKP Tarakan, Whidi Anggraeni, S.Pi., dalam kegiatan Bulan Bakti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) 2025 yang berlangsung di Universitas Borneo Tarakan pada Rabu (22/10/2025). Mengusung tema "Bergerak, Berdampak, dan Berkelanjutan", acara ini bertujuan mengedukasi publik tentang keamanan produk perikanan, khususnya udang.
Salah satu acara utama adalah "Makan Udang Bersama", yang menjadi simbol kampanye terbuka bahwa udang Indonesia, khususnya dari Tarakan, bebas dari kontaminasi Cs-137. Whidi menyebutkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi, termasuk Universitas Borneo sebagai mitra ilmiah.
Baca Lainnya :
- Industri Udang Nasional dalam Status Darurat, FDA AS Terapkan Sanksi Impor Ketat0
- Purbaya Tegaskan Importir Nakal Tak Bisa Lari: Bea Cukai Diminta Perketat Penindakan0
Meski saat ini pengujian radioaktif belum diwajibkan untuk Tarakan—karena tidak termasuk dalam Import Alert #99-52 dari Amerika Serikat—BPPMHKP Tarakan tengah mempersiapkan diri untuk melakukan pengujian laboratorium sebagai langkah antisipatif.
"Ke depan, kami akan menambah pengujian untuk memastikan udang benar-benar bebas dari radioaktif Cs-137," ujar Whidi.
Ia juga menegaskan bahwa kontaminasi radioaktif bersifat lokal dan hanya terjadi di wilayah tertentu seperti Jawa dan Lampung, sehingga tidak berdampak pada udang dari daerah lain.
Menanggapi kekhawatiran soal tambak yang berdekatan dengan kawasan industri, Whidi menjelaskan bahwa pengawasan lingkungan bukan ranah BPPMHKP.
"Kami fokus pada cara budidaya dan sarana prasarana sesuai prinsip CBIB. Pengawasan lingkungan kemungkinan menjadi tanggung jawab DLH atau instansi terkait lainnya," jelasnya.
Selain kampanye keamanan udang, Bulan Bakti KKP di Tarakan juga menghadirkan Bazar UMKM dan Coaching Clinic sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku usaha lokal dan edukasi masyarakat. (AS)











