Deflasi Tipis Juli 2025, Nunukan Tunjukkan Stabilitas Harga
Penurunan harga transportasi laut hingga bahan pokok menjadi penyumbang utama deflasi bulanan di Nunukan.

By Budiman 04 Agu 2025, 11:27:58 WITA Nunukan
Deflasi Tipis Juli 2025, Nunukan Tunjukkan Stabilitas Harga

Keterangan Gambar : BPS Nunukan mengeluarkan data deflasi pada Juli


NUNUKAN — Kabupaten Nunukan mencatat deflasi sebesar 0,02 persen pada Juli 2025. Penurunan tipis ini menjadi sinyal positif bahwa harga sejumlah kebutuhan pokok di daerah tersebut tetap stabil, menurut rilis resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Nunukan.

Kepala BPS Nunukan, Iskandar Ahmaddien, menyebutkan bahwa stabilitas harga beberapa komoditas penting seperti angkutan laut, tempe, cabai merah, seng, dan ikan kalengan menjadi faktor dominan turunnya angka inflasi bulanan (month-to-month).

“Penurunan pada komoditas-komoditas ini cukup berpengaruh dalam menahan tekanan inflasi di bulan Juli,” ujarnya, Jumat (1/8/2025).

Baca Lainnya :

Namun demikian, inflasi tahunan (year-on-year) Nunukan tercatat masih sebesar 1,76 persen, angka yang juga merefleksikan tingkat inflasi sepanjang tahun berjalan (year-to-date). Ini menunjukkan bahwa harga-harga barang dan jasa secara umum masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun dalam rentang moderat.

Adapun sejumlah komoditas yang memberi tekanan inflasi pada Juli antara lain tomat, kontrak rumah, bawang merah, beras, serta biaya pendidikan tingkat SMA. Kenaikan ini tertutupi oleh penurunan harga di sektor lain sehingga tidak mengerek angka inflasi secara keseluruhan.

Secara tahunan, penyumbang utama inflasi di Nunukan meliputi ikan bandeng, bahan bakar rumah tangga, makanan siap saji (nasi dengan lauk), perhiasan emas, dan bawang merah.

Jika dibandingkan secara nasional, inflasi bulanan Indonesia pada Juli 2025 mencapai 0,30 persen, sedangkan inflasi tahunan mencapai 2,37 persen. Provinsi Kalimantan Utara mencatat inflasi gabungan 0,59 persen untuk bulan Juli dan 1,99 persen untuk inflasi tahunan.

Dibandingkan wilayah lain di Kaltara, seperti Tanjung Selor yang mencatat inflasi bulanan cukup tinggi di angka 2,33 persen, serta Tarakan yang juga menunjukkan inflasi lebih tinggi, kondisi Nunukan dianggap lebih stabil.

“Capaian ini mencerminkan keberhasilan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” tutur Iskandar.

Ia berharap tren positif ini bisa terus dipertahankan, terutama menjelang akhir tahun yang biasanya diikuti dengan peningkatan permintaan konsumsi masyarakat.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment